Program BANGGA mendampingi 30 UMKM Disabilitas

Bertepatan dengan momen Hari Disabilitas Internasional yang ditetapkan oleh World Health Organization (WHO) pada tanggal 3 Desember Precious One didukung oleh PermataHati dan Permata Bank menyelenggarakan program pendampingan bagi UMKM disabilitas, BANGGA, yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia.

Turut menyambut baik pelaksanaan program ini dalam sambutannya saat menghadiri acara kelulusan dan apresiasi peserta BANGGA – Batch II, Deka Kurniawan, Wakil Ketua Komisi Nasional Disabilitas mengungkapkan, “Membangun lingkungan masyarakat yang setara bagi siapapun adalah tanggung jawab kita semua.

Selama mengikuti program, peserta UMKM disabilitas mendapatkan kelas-kelas pengayaan strategi bisnis, seperti branding, proses bisnis, fotografi produk, dan pengelolaan finansial bisnis, serta pembinaan intensif dari mentor sesuai dengan bidang bisnis yang mereka jalankan. Beberapa mentor yang turut memberikan pelatihan adalah praktisi, koki ternama jebolan MasterChef, Desi Trisnawati; Laras Anggraini, pendiri fashion brand lokal bernama Smitten by Pattern; hingga Markus Kristianto, seorang konsultan senior di Qando Qoaching yang juga dikenal sebagai figur disabilitas yang sangat menginspirasi.

“Saya sangat bangga dan senang dapat terpilih untuk mengikuti pogram BANGGA Batch II yang diadakan PermataHati dan Precious One. Melalui program ini, kami mendapatkan banyak sekali masukan dan saran dari para mentor yang ahli dalam bidang wirausaha. Setiap materi yang disampaikan sangat menginspirasi dan membantu kami dalam mengembangkan usaha kami, Dewijaya Care.

Terima kasih untuk PermataHati, Precious One, dan para mentor yang luar biasa!” ujar Dewi Winarti, peserta BANGGA pemilik usaha produk perawatan tubuh alami, Dewijaya Care, yang berasal dari Depok, Jawa Barat.

Nantikan Program BANGGA III di tahun 2022!


Karya Bagus Buatan Disabilitas.

Hari Disabilitas Internasional pada 3 Desember 2021 merupakan momentum dunia untuk bisa ikut merasakan semangat juga situasi yang dialami oleh teman-teman disabilitas. Faktanya, masih banyak diskriminasi maupun stigma negatif terhadap mereka yang ada di sekitar kita.
Precious One berkolaborasi dengan Jaringan Radio Delta Bahana Female FM mengadakan edukasi mengenai disabilitas. Salah satunya ngobrol bareng bersama Elizabeth Santosa dari Precious One.

Elizabeth yang sebelumnya telah bekerja di industri penerbangan komersial selama 15 tahun, kemudian memutuskan untuk keluar dan mengabdikan diri pada dunia sosial. Banyak perubahan yang dialami tapi juga mendapatkan lebih banyak kepuasan diri yang tak terbayangkan sebelumnya. Semoga sharing ini dapat menjadi masukan untuk pendengar yang mungkin sedang merasakan hal yang sama. Podcast dapat didengarkan disini : Good Talk with Mario Patrick X Elizabeth Santosa, Precious One https://open.spotify.com/episode/4QFqS9Tf2cBFXJ7TireKyB?si=XrCYbQLPRhC9OukbkzcM5Q


Serunya bermain bersama Scarlett Whitening

Jadwal kunjungan hari ini diawali dengan berkeliling melihat proses produksi Precious One, ngobrol singkat dengan Nurul dan Faery, dua orang karyawan disabilitas tuli dan intelektual. Mereka mencoba berkomunikasi dengan Nurul melalui gerakan bibir perlahan dan banyak bertanya pada Faery mengenai pekerjaannya saat ini. Setelah ngobrol, tim Scarlett mencoba mengerjakan beberapa pekerjaan yang dilakukan oleh teman-teman produksi di Precious One seperti memasang karet untuk masker, meluruskan label pada totebag, membuang benang, dan merekatkan label pada jepitan rambut. Di akhir kegiatan, tim Scarlett mengajak bermain dengan cara menggulingkan botol body lotion Scarlett yang diarahkan ke beberapa poin hadiah yang telah tersedia.
Hari ini membawa pengalaman baru bagi tim Scarlett Whitening tentang semangat dan kesempatan kerja teman-teman disabilitas juga keceriaan bagi teman-teman di Precious One. Terima kasih Scarlett Whitening!


Ramadan Berbagi
Bermain dan buka Puasa bersama di Jakarta Aquarium.

Precious One menggandeng masyarakat luas untuk terlibat dalam program donasi Ramadan Berbagi. Melalui kegiatan ini, kami mengundang teman-teman disabilitas dari komunitas orang tua Rumah Cerebral Palsy dan teman-teman tuli untuk bisa bersama-sama melihat atraksi satwa, ikan diakhiri dengan buka puasa bersama di Jakarta Aquarium. Sesuai dengan aturan protokol kesehatan di masa pandemi yang juga berlaku di tempat hiburan yaitu pembatasan kuota pengunjung. Sebanyak total 100 peserta dibagi menjadi 2 hari kunjungan. Setiap rombongan ditemani dengan pemandu yang sangat komunikatif.

“Terima kasih sudah mengajak kami. Sudah setahun saya tidak keluar dengan anak saya ini. Ya karena kondisi pandemi, lalu juga alasan ekonomi.” ujar salah satu orang tua dari anak dengan cerebral palsy. Terima kasih atas dukungan seluruh donatur sehingga kegiatan ini bisa terwujud.


Social Activation bersama Asian Medical Student Association (AMSA) dari Universitas Pelita Harapan.

Kegiatan sosial yang digagas oleh komunitas AMSA, mahasiswa fakultas kedokteran dari Universitas Pelita Harapan, bertajuk OREO yaitu Ordinary People can do Extraordinary Things”. AMSA berkolaborasi dengan Precious One dalam membuat souvenir/merchandise berupa tas lipat yang dapat digunakan untuk sehari-hari atau pengganti plastik sekali pakai ketika berbelanja. Sekaligus mendorong gerakan mengurangi plastik dan menjaga lingkungan. AMSA juga menggelar podcast seputar disabilitas dari nara sumber penyandang disabilitas, Markus Kristanto yang inspiratif. Podcast wawancara bisa didengarkan disini : https://open.spotify.com/show/2Dt7GMoIHzWeSYVZ9456Z8?si=O0sS71ZMQCusyurSa2aXmw


Pengenalan disabilitas berkolaborasi dengan Kemah Muda.

Kemah Muda adalah sebuah gerakan yang mengajak khalayak untuk melakukan kegiatan sosial. Kali ini, Kemah Muda bekerjasama dengan Precious One mengadakan kegiatan pengenalan disabilitas di Precious One. Peserta terdiri dari karyawan dan mahasiswa jejaring Kemah Muda. Acara Sehari Bersama Teman Tuli diawali dengan tur keliling workshop dan melihat teman teman tuli yang sedang mengerjakan tugas mereka. Dilanjutkan dengan sharing cerita dari Ratnawati, selaku pendiri Precious One. Pada kesempatan ini, Evie teman tuli pertama yang bekerja di Precious One ikut membagikan kisah hidupnya. Beberapa peserta ikut terharu menyimak kisah Evie. Searah jarum jam; pada akhir sesi peserta diajak melukis sebuah karya yang bisa diberikan kepada orang lain, hasil lukisan peserta, ikut terharu menyimak kisah Evie, belajar bahasa isyarat singkat.


“Workshop Melukis & Mengenal Bisnis Online”
Temu Pencari Kerja bersama DNetwork.

Kegiatan ini merupakan kerjasama Precious One dengan DNetwork sebuah usaha sosial membantu menghubungkan pencari kerja disabilitas dan perusahaan. Setelah mendengar sekilas tentang pentingnya memasarkan karya lewat online, peserta masuk dalam sesi kreatif melukis di atas pouch. Endah, pelukis tulis dari Precious One memberikan informasi singkat mengenai dasar-dasar melukis. Para peserta yang merupakan teman-teman disabilitas fisik dan tuli dapat menuangkan aspirasi mereka lewat melukis di atas bahan pouch sesuai kreasi mereka. Acara kali ini, ternyata banyak yang memiliki bakat melukis lho.